efek salju

Selasa, 12 Maret 2013

Panduan Sharing Printer di Jaringan

printer-sharingPrinter belakangan ini sudah semakin murah. Namun jika tiap komputer harus punya satu printer itu namanya pemborosan. Pemakaian printer yang di beberapa warnet yang punya puluhan klien saja sudah cukup ditangani oleh 2 sampe 3 printer. Sebuah divisi dalam sebuah perusahaan yang punya 10 komputer dalam satu ruangan, menurut saya cukup memiliki maksimal 4 printer saja. kecuali perusahaan percetakan yang kerjanya cetak-mencetak dengan frekuensi yang tinggi. Intinya kalo ngomong soal usaha, biaya produksi bisa dikurangi hanya dengan mengurangi printer. Belum lagi faktor cartridge yang harganya hampir sama dengan harga printer itu sendiri… alamak!

Model pemakaian satu printer untuk beberapa user ini sering dikenal dengan Printer Sharing. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk membuat beberapa komputer berbagi satu printer. Mulai dari model jaringan LAN, switch printer, bahkan manual switch alias colokin ke komputer jika perlu saja. :)
Dalam ulasan kali ini saya akan memaparkan langkah-demi-langkah setting printer agar dapat dipakai oleh beberapa komputer dengan memanfaatkan fasilitas File and Printer Sharing punya Windows. Mungkin bagi sebagian dari Anda tulisan ini sudah tidak relevan lagi, tapi tidak mengapa. Saya sengaja memuat kembali tulisan ini untuk menyediakan referensi bagi rekan yang masih membutuhkan. Terlebih lagi cara ini bisa sangat menghemat penggunaan printer terutama untuk Lab, kantor, rental dan Warnet.
Sebelum memulai langkah berikut saya asumsikan Anda telah menyiapkan jaringan LAN Anda. Masing-masing komputer sudah memiliki IP addres yang tepat dan tergabung daam sebuah workgroup. Di sini saya pakai nama default “WORKGROUP” untuk nama network yang saya gunakan.
Jika Anda masih tertarik untuk menyimak langkah pemilihan kabel dan cara membuat krimping kabel UTP untuk jaringan, silakan klik di sini. Soal topologi jaringan, silakan Anda pilih sendiri sesuai keperluan Anda.
Pada proses printer sharing ini ada dua tahap yang perlu dilakukan sebagai berikut:
Pertama, Membuka Fasilitas Sharing Printer pada komputer Host.
Yang dimaksud dengan komputer host adalah komputer yang memiliki printer. Kalo di rental atau warnet, seringkali komputer host ini disebut sebagai server layanan. Printer yang ada di komputer inilah yang nantinya dibagi dan dipake rame-rame dengan memanfaatkan fasilitas File and Printer Sharing Windows. Namun ada baiknya Anda pastikan terlebih dahulu bahwa driver printer sudah terinstall dan dapat berjalan dengan baik.
Selanjutnya lakukan langkah berikut:
  1. Buka Control Panel > Printer and Faxes, klik kanan pada Printer Anda > Pilih Sharing. Dalam contoh ini saya pakai printer HP Deskjet 4300 Series.
    sharing-printer1
  2. Selanjutnya akan muncul Tab Sharing Properties seperti di bawah ini. Pastikan Anda memilih Checkbox Share this printer, Beri nama sesuka Anda dan akhiri dengan klik OK. Jika ada permintaan CD Windows, atau konfirmasi dari printer sharing, pilih “Just Enable File and Printer Sharing” dan Klik OK.
    sharing-printer2
Sampai di sini setting komputer host sudah selesai.
Selanjutnya Tahap kedua, yakni Setting Printer di komputer klien. Berikut langkah-langkahnya:
  1. Buka Control Panel > Printer and Faxes > Pada tab di sebelah kiri pilih Add a Printer. Lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:
    sharing-printer3
  2. Selanjutnya akan terbuka Add Printer Wizard, Klik Next
    sharing-printer4
  3. Pilih tipe printer yang akan digunakan, pastikan Anda memilih Network Printer > Next
    sharing-printer5
  4. Browse printer pada jaringan Anda, pastikan Anda tidak salah alamat :) akhiri dengan Next
    sharing-printer6
  5. Komputer akan mengkonfirmasi apakah Printer Jaringan ini akan dijadikan Printer Utama? Pilih sesuai kebutuhan. Saya menyarankan Anda pilih Yes > Next
    sharing-printer7
  6. Akhiri Wizard dengan klik Finish.
    sharing-printer8
That’s it. Anda sudah berhasil mengkoneksikan komputer klien ke printer jaringan. Berikutnya, silakan Anda print sebuah dokumen dari komputer klien menggunakan printer yang baru saja Anda setting. Semoga berhasil!


 goog luck.=.=.=.=.=.=

Pengertian dan Konsep Akuntansi

Pengertian Akuntansi


Akuntansi
Akuntansi
Dalam dunia usaha, ilmu akuntansi memegang peranan yang sangat penting dalam menjalankan operasi perusahaan tersebut, apabila ilmu akuntansi pada perusahaan diterapkan dengan baik, maka perusahaan dapat lebih profesional dan bijaksana dalam pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil benar-benar menunjang keberhasilan usaha.

Pengertian akuntansi menurut American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) dalam Ahmed Riahi Balkaoui mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan penginterprestasikan hasil tersebut (Balkaoui, 2000:37).

Menurut C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess pengertian akuntansi adalah sebagai berikut: Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem akuntansi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan (Niswonger, 1999:6).

Menurut Sugiarto dan Suwardjono akuntansi dapat didefinisikan dari dua segi yaitu: Pertama dari segi ilmu akuntansi yang berarti keseluruhan pengetahuan yang bersangkutan dengan fungsi menghasilkan informasi keuangan suatu unit organisasi kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Kedua dari segi proses atau kegiatannya akuntansi dapat diartikan sebagai kegiatan pencatatan, penyortiran, penggolongan, pengikhtisaran, peringkasan dan penyajian transaksi keuangan suatu unit organisasi dengan cara tertentu (Sugiarto, 1999:4).

Pengertian akuntansi menurut Accounting Principle Board (APB) Statement no. 4 dalam Sofyan Syafri Harahap sebagai berikut: Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih diantara beberapa alternatif (Harahap, 2005:4).

Dari definisi diatas akuntansi mengandung dua hal. Pertama, akuntansi memberikan jasa, maksudnya kita harus memanfaatkan sumber–sumber yang ada (misalnya : sumber daya alam, tenaga kerja dan kekayaan keuangan) dengan bijaksana sehingga kita dapat memaksimalkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat, semakin baik system akuntansi yang mengukur dan melaporkan biaya penggunaan sumber daya tersebut, maka akan semakin baik juga keputusan yang di ambil untuk mengalokasikannya. Kedua, akuntansi menyediakan informasi kauangan yang bersifat kuantitatif yang di gunakan dalam kaitannya dengan evaluasi kualitatif dalam membuat perhitungan. Sehingga informasi masa lalu yang disediakan akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi masa mendatang.

Pada umumnya tujuan akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari satu kesatuan ekonomi kepada pihak–pihak yang berkepentingan. Sedangkan hasil dari proses akuntansi yang berbentuk laporan keuangan yang diharapkan dapat membantu bagi pemakai informasi keuangan.

Konsep Dasar Akuntansi

Dalam penerapan akuntansi ada hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai konsep-konsep dasar akuntansi, yaitu sebagai berikut (Sugiarto, 1999:54):

a. Kesatuan usaha (business entity)

Menurut Sugiarto dan Suwardjono konsep kesatuan usaha yaitu sebagai berikut: konsep yang mengatakan bahwa dari akuntansi unit usaha atau perusahaan harus dianggap sebagai orang atau badan atau organisasi yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan terpisah dari pemilik.

b. Dasar–dasar pencatatan

Terdapat dua macam dasar pencatatan dalam akuntansi yang dipakai dalam mencatat transaksi yaitu:
  1. Dasar kas, yaitu suatu dasar akuntansi yang mengakui pendapatan dan melaporkannya pada saat kas diterima, serta mengakui biaya atau beban dan mengurangkannya dari pendapatan pada saat pengeluaran kas untuk membayar biaya atau beban tersebut dilakukan dalam suatu periode tertentu.
  2. Dasar akrual, yaitu mencatat setiap transaksi yang terjadi tanpa memperhatikan kas yang sudah diterima atau belum.

c. Konsep periode waktu

Yaitu suatu konsep yang menyatakan bahwa akuntansi menggunakan periode waktu sebagai dasar dalam mengukur dan menilai kemajuan perusahaan.

d. Unit moneter

Unit moneter digunakan sebagai alat pengukur suatu objek atau aktivitas perusahaan dan menganggap bahwa nilai uang adalah stabil dari waktu ke waktu.

e. Transaksi

yaitu kejadian atau peristiwa didalam perusahaan yang dapat menyebabkan perubahan pada jumlah harta, hutang dan modal.

f. Kelangsungan Usaha (going concern)

Asumsi akuntansi bahwa perusahaan akan berjalan terus sampai pada masa yang tidak dapat ditetapkan atau cukup lama untuk melaksanakan rencananya.

g. Konsep Penandingan (Matching Concept)

Menurut C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess, Matching Concept, didefinisikan sebagai berikut: Konsep akuntansi yang mendukung pelaporan pendapatan dan beban terkait pada periode yang sama.

Jenis jurnal
Setiap entitas memiliki cara sendiri untuk mencatat setiap transaksi yang sedang berjalan, tetapi secara umum dibagi menjadi 2 jenis:
  1. Jurnal umum
  2. Jurnal khusus, dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi secara spesifik berdasarkan jenis, sesuai kebutuhan perusahaan. Jenis jurnal khusus yang sering dipergunakan adalah:
Contoh jurnal jurnal dalam Akuntansi









 

Selasa, 05 Maret 2013

NERACA

Di dalam akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan (bahasa Inggris: balance sheet atau statement of financial position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).
 
Contoh Neraca Perusahaan
AktivaKewajiban dan Ekuitas
Kas6.600.000,-Kewajiban
Piutang6.200.000,-Notes Payable30.000.000,-
Piutang
Total Kewajiban30.000.000,-
Peralatan25.000.000,-Ekuitas
Barang Persediaan7.000.000,-
Laba Tidak Dibagi800.000,-
total Ekuitas7.800.000,-
Total37.800.000,-Total37.800.000,-

Selasa, 19 Februari 2013

hakikat,syariat,&tarekat

Syariat, Tarekat dan Hakekat

Sumber : "Kitab Kifayatu al-Atqiya Wa Minahju al-Ashfiya"
Resume Buku dengan Tema Syariah, Thariqah dan Haqiqah
Dalam Kitab Kafayatul Al-Atqiya Wa Minhaju Al-Ashfiya yang tidak lain ialah penjabaran dari kitab yang ditulis oleh ulama besar pengarang kitab Fathul Mu’in Syekh Zain al-Din, yaitu kitab Mandzumatu Hidayati Al-Adzkiya Ila Thoriqi Al-Auliya, membahas masalah Syariah, Thariqah Dan Haqiqah.
Dalam ungkapan nadhom (syair) dijelaskan:
إِنَّ الطَّرِيْقَ شَرِيْعَةٌ وَ طَرِيْقَةٌ وَ حَقِيْقَةٌ فَاسْمَعْ لَهَا مَا مُثِلَا
Artinya:
Sesungguhnya jalan (menuju Allah) itu harus melalui syariat, tarekat dan hakekat, maka hendakalah engkau mendengarkan hal-hal yang akan diperumpamakan berikut.
Bagi salik (penempuh jalan ruhani) akhirat, yaitu orang yang mampu menggabungkan antara ketiga komponen di atas dan tidak memisahkan ketiganya, karena hakitat tanpa dibarengi dengan syariat itu bathil (tidak sah, sempurna), sedangkan syariat tanpa hakekat terhenti (‘athilah).
Perumpamaan yang pertama yakni berhakekat tanpa dibarengi dengan bersyariat ialah ibarat orang yang jika dikatakan kepadanya Sholli (Shalatlah kamu), maka dia akan menjawab perintah anda dengan kata laa haajata ila Shalat (aku tidak membutuhkan Shalat) karena sesungguhnya kebahagiaan dan kesengsaraan ialah udah ditetapkan pada masa azali (manusia sebelum dilahirkan), jika aku termasuk orang yang sa’idun (bahagia) maka aku akan masuk kedalam surga, meskipun aku tidak Shalat, atau aku akan masuk neraka meskipun aku Shalat (karena sudah ditentukan aku sengsara).
Perumpamaan yang kedua, yakni bersyariat tanpa berhakekat, ialah barangsiapa yang mengerjakan amalan hanya karena ingin masuk surga, maka dia akan berkata kalaulah bukan karena amalanku yang telah aku kerjakan maka tidak mungkin akau akan masuk surga, hal ini yang dinamakan dengan bersyariat tanpa hakekat, syariatnya orang tersebut adalah athilatun (terhenti, tidak sampai kepada Allah), karena keberadaannya seperti ketiadaannya (wujuduha ka ‘adamiha). Karena sesungguhnya orang yang masuk kedalam surga Allah, ialah orang yang mendapatkan fadhilah (keutamaan) dari Allah (bi fadhlillahi), sebagaimana termaktub didalam hadits Nabi Muhammad Saw. 
Syariat ialah segala perintah yang mana diberikan kepada mukallaf (orang yang sudah baligh) oleh Allah untuk dijalankan dan segala larangan yang harus dijauhi.
Thariqah ialah berjalan bedasarkan dengan syariat Allah.
Hakekat ialah melihat aspek batiniah dari berbagai perkara dan penyaksian setiap perbuatan dari kehendak Allah SWT, sebagaimana firman-Nya yang diajarkan kepada manusia melalui surat al-Fatihah ayat 5, yaitu: ”Iyyaka na’budu” hanya kepada Engkaulah (Allah) kami menyembah. Dalam ayat ini mendefinisikan Syariat itu, yakni kelihatan sebagai usaha yang dzahir (nyata), yaitu perbuatan seorang hamba. Dan ayat selanjutnya “Wa iyyaka nasta’in” hanya kepada kepada Engkaulah (Allah) kami memohon pertolongan. Dalam ayat ini terlihat aspek hakekat, karena ayat itu mengisyaratkan bahwa hamba bari’un (terbebas) dari (haulun)  daya dan (quwwatun) upaya dan (syuhudun) penyaksian bahwa segala perbuatan, tidak akan bisa diperbuat ataupun dikerjakan, melainkan dengan atas pertolongan Allah dan kekuatan-Nya.
Maka istimbat (kesimpulan) dari hal di atas, wajib bagi seorang salik (pejalan ruhani) untuk menjalankan semua yang Allah perintahkan dan menjauhi semua hal yang dilarang-Nya, akan tetapi handaknya ia tidak semata-mata mengandalkan amalannya, bahwa amalan itulah yang akan menyelamatkannya dari Neraka dan memasukkan dia ke dalam Surga, atau kalau tidak karena amalannya maka tidaklah akan tercapai surga dan terjauhi dari neraka, akan tetapi hendaknya manusia waspada dan menyadari bahwa beramal ialah murni untuk memenuhi perintah Allah (imtitsalan li amrihi) – maka hendaklah beribadah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya[2], jika ia diberi pahala atas perbutannya, itu murni karena fadhilah (keutamaan) dari Allah, dan jika ia diberi ‘iqob (siksaan) maka itu adalah murni kerena keadilan-Nya Maha Suci dan Maha Tinggi, dan tidak meminta pahala dari apa yang ia kerjakan.
Hasan Al-Bashri pernah berkata Ilmu Hakekat adalah meninggalkan keinginan penghayatan terhadap pahala amal tanpa meninggalkan amalan tersebut untuk dikerjakan. Berkata Ali K.W (karomallahu wajhahu) barangsiapa menyangka bahwa ia masuk surga tanpa dengan juhdun (kasungguhan beramal) dia adalah sudah sempurna, dan barangsiapa menganggap masuk ke surga dengan kesungguhan amal dia adalah kaku (tekstual. Bhs. Akademik).
Dikisahkan bahwa ada seorang dari bani Isra’il menyembah Allah selama tujuh puluh tahun lamanya dan ia meminta kepada Allah untuk bersama-sama dengan malaikat (sebab merasa amalannya sudah cukup), maka Allah mengutus kepadanya malaikat untuk memberitahukan bahwasannya ibadahnya itu tidak sepadan dengan ganjaran surga, dan ketika sampai kabar tersebut, berkatalah seorang ‘abid (hamba) tadi: “Kita diciptakan hanya untuk ibadah maka sudah sepantasnya kita beribadah kepada-Nya,” maka ketika malaikat itu kembali kepada Allah, malaikat itu berkata: Ya Tuhankau Engkau (Allah) lebih mengetahui terhadap apa yang ia katakan tadi, maka Allah Ta’ala berfirman: “Jika dia tidak menampakkan dari ibadannya, maka sesungguhnya mulia dan sempurna, memang sebaiknya jika tidak menampakkan ibadahnya, saksikanlah wahai para malaikat Aku (Allah) telah mengampuninya.
فَشَرِيْعَةٌ كَسَفِيْنَةٍ وَطَرِيْقَةٌ كَاْلبَحْرِ ثُمَّ حَقِيْقَةٌ دَرُ غَلاَ
Artinya:
“Maka Syariat itu ibarat bahtera dan tarekat itu ibarat lautan kemudian hakekat itu ibarat negri yang makmur.”
Syariat dalam istilah ahli tasawuf ada tiga bagian, maka permisalan syariat itu ibarat seperti kapal karena sesungguhnya kapal tersebut ialah sebab yang menyampaikan kita kepada maksud tujuan, dan permisalan tarekat ialah sebagai lautan samudra, yang padanya jalan untuk mencapai tujuan itu, sedangkan hakekat bagaikan negri yang banyak manfaatnya dan penuh permata yang mulia. Maka tidaklah seseorang akan sampai kepada tempat tersebut, yang tidak lain adalah negri keabadian, melainkan menempuh perjalanan dengan melalui lautan samudra tersebut dan harus memakai kapal laut untuk menjangkaunya, permisalan ketiga komponen (syariat, tarekat dan hakekat) ialah ibarat pasangan yang tak terpisahkan satu sama lain, syariat ibarat kulit, tarekat ibarat inti (biji), hakekat ibarat minyak (yang terdapat di dalam kulit), tidak akan sampai kepada minyak tanpa melalui biji dan tidak sampai ke biji kecuali melalui kulit terlebih dahulu. 
فَشَرِيْعَةٌ أَخْذُ بِدِيْنِ اْلخَالِقِ وَقِيَامُهُ بِاْلأَمْرِ وَالنَّهْىِ انْجِلَا
Artinya:
”Maka syariat itu adalah mengikuti agama Sang Pencipta dan mematuhi apa yang diperintah dan menjauhi apa yang dilarang dengan terbuka (tanpa pilah pilih).”
Pembahasan mengenai syariat dijelaskan juga oleh Syaikh Ali bin Haini R.A, Syariat itu apa yang dituntutkan untuk orang muslim dan hakekat itu apa yang dihaslilkan dengannya yakni ma’rifatullah (menyaksikan keberadaan Allah), maka syariat sangat dikuatkan dengan hakekat, dan hakekat manjadi faidah (berarti) dengan adanya syariat, maka syariat adalah wujud perbuatan untuk menyembah Allah dan menjalankannya dengan syarat-syarat keilmuan dengan perantara Rasullallah, sedangkan hakekat ialah penyaksian perbuatan itu hanya dengan Allah ta’ala dan menyerahkan diri karena hukum yang sudah umum adanya dengan takdir (ketetapan) Allah ta’ala tanpa perantara.
وَطَرِيْقَةٌ أَخْذُ بِأَحْوَاطٍ كَالْوَرَعِ وَعَزِيْمَةٍكَرِيَاضَةٍ مُتَبَتِّلَا
Artinya
“Dan tarekat itu  menjalani (syariat) dengan waspada seperti wara’, dan bersungguh-sungguh sebagaimana latihan diri dalam beribadah.”
Pembahasan mengenai tarekat adalah berhati-hati sebagaimana wara’ (hati-hati), dan bertekat kuat (‘azimah) sebagaimana Riyadhoh nafsi (melatih diri) dalam ibadah.
Lebih jauh makna tarekat menurut istilah para ahli tasawuf menjaga dalam kehati-hatian dalam segala amal ibadah dan tidak memandang rukhsah (keringanan) sebagaimana orang wara’.
Dikisahkan bahwa Malik ibn Dinar bertempat tinggal di Bashrah selama empat puluh tahun dia tidak pernah memakan (tamer) kurma kering maupun yang sudah matang dari penduduk Bashrah, sehingga ia meninggal dunia dan tidak pernah mencicipinya, dan ketika penduduk Bashrah berkata kepada Ibrahim bin Adham “ Apakah engkau tidak mau minum air zamzam?”, belau berkata: jika aku punya ember aku akan minum.
Bertekat dan besungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah ialah seperti latihan memerangi hawa nafsu, dan mengarahkannya kepada sesuatu hal yang Allah inginkan dari makhluknya, seperti bangun malam, lapar, zuhud, sedikit bicara, uzlah (meninggalkan kemegahan dunia), meninggalkan hal-hal yang mutasyabihat (belum jelas halal dan haramnya) dan dari segala perkara yang mendekatkan hamba kepada Allah SWT, berkata Hasan al-Fuzaz : Dibangun perkara ini atas tiga hal, yaitu janganlah engkau makan kecuali ketika sudah lapar sekali, dan janganlah engkau tidur kecuali ketika engkau telah lupa, dan janganlah engkau berbicara kecuali dalam keadaan terpaksa, itulah makna dari hadits Nabi : “Min husni islami mar’i tarkuhu ma laa ya’nihi.”

وَحَقِيْقَةٌ لِوُصُوْلِهِ لِلْمَقْصُدِ وَمُشَاهِدٌ نُوْرَ التَّجَلِّى بِانْجِلَى
Artinya:
“Dan Hakekat adalah sampainya salik (pejalan ruhani) kepada maksud tujuan, dan menyaksikan cahaya tajalli dengan terang benderang”
Sesungguhnya hakekat itu adalah sampainya seorang salik kepada maksud tujuan perjalanan ruhaninya yatitu ma’rifatullah (mengenal Allah), dan Musyahadah (penyaksaian) terhadap cahaya tajalli. Berkata al-Ghazali: “Tajalli ialah tersingkapnya hati dari cahaya-cahaya ghaib, dan yang dimaksud dengan tajalli di sini adalah Allah SWT itu sendiri, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh al-Qusyairi perbedaan antara syariat dan hakekat ialah jika syariat itu kewajiban untuk menjalankan ubudiyah (peribadatan), sedangkan hakekat itu Musyahadah (penyaksian) rububiyah atau melihat-Nya kepada Ibadah dengan Hati.
مَنْ رَامَ دَراً لِلسَّفِيْنَةِ يَرْكَبْ وَيَغُوْصُ بَحْرًا ثُمَّ دَرًا حَصُلاَ
Artinya:
“Barangsiapa menginginkan Dar (mutiara) maka harus menaiki bahtera dan menyelam kedalam lautan kemudian dapatalah ia Dar (mutiara).”
Bait ini menerangkan kita akan tertibnya perjalanan ruhani seseorang yakni diawali dengan syariat, kemudian tarekat, lalu hakekat. Ketiganya adalah komponen yang harus ditempuh, jika urutan ini diabaikan maka tidak akan sampai kepada Allah.
Ilustrasi yang disuguhkan ialah ketika kita ingin mencari sebuah mutiara yang sangat berharga nilainya, maka mula-mula yang harus kita lakukan ialah menaiki kapal dan mengarungi samudra, kemudian ditengah samudra kita menyelam dan semakin dalam kita menyelam maka kita akan semakin menyaksikan betapa indahnya alam bawah lautan, dan juga pada akhirnya sampailah kita kepada tujuan yang hakiki yaitu mendapatkan mutiara yang sangat indah, yang tidak lain adanya melainkan di dasar laut yang paling dalam. Ibaratnya adalah kita akan menjumpai hakekat kebenaran yaitu Allah yang Maha Tinggi itu, hanya saja dengan memurnikan ketaatan kapadanya, kita akan melihat berbagai keindahan di alam mitsal, akan tetapi pada puncaknya keindahan itu hanyalah Allah SWT.
وَكَذَا الطَّرِيْقَةُ وَاْلَحقِيْقَةُ يَاأَخِي مِنْ غَيْرِ فِعْلِ شَرِيْعَةٍ لَنْ تَحْصُلَا
Artinya:
“Dan juga tarekat dan hakekat itu wahai sudaraku, jika tanpa dibarengi dengan menjalankan syariat maka tidak akan sampai (pada tujuan ma’rifatullah).”
Inilah inti dari perumpamaan sebelumnya, yang bermakna bahwa tarekat dan hakekat itu keduanya terhenti atau harus berpondasikan dengan syariat, maka keduanya tidak akan bisa (mustaqimani) berdiri lurus, dan keduanya tidak akan menghasilkan apa-apa tanpa dengan syariat, oleh karena itu seorang mu’min apabila telah naik derajatnya dan telah diangkat martabatnya menjadi bagian dari wali-wali Allah sekalipun, tidaklah menjadi gugur kewajiban ibadah fardhu dalam al-Qur’an dan al-Hadits. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa siapa yang telah menjadi wali dan sampai pada derajat hakekat, gugur padanya kewajiban syariat maka dia adalah sesat dan menyesatkan. Nabi saja yang pada hakekatnya derajatnya lebih utama dari para wali, tidak gugur kewajiban ibadah terhadapnya. Nabi Muhammad Saw pernah Shalat sampai kakinya bengkak, kemudian ditanya oleh seorang istrinya, bukankah dirimu telah diampuni dosamu yang lalu dan yang akan datang?, maka ia manjawab: “Tidakkah aku patut menjadi hamba yang selalu bersyukur.” Hal itu tidak lain karena ibadah itu wajib bagi setiap umat manusia tanpa terkecuali seorang nabi sekalipun. Kewajiban ibadah untuk hak rububiayah dan untuk hak syukur nikmat, dan para wali wilayah tidak keluar dari batasan-batasan ubudiyah dan tidak terlepas pula meskipun dia selalu diberi nikmat.
فَعَلَيْهِ تَزْيِيْنَ لِظَاهِرِهِ الْجَلَى بِشَرِيْعَةٍ لِيَنُوْرَ قَلْبٍ مُجْتَلَا
وَتَزُوْلَ عَنْهُ ظُلْمَةً كَىْ يُمْكِنَا لِطَرِيْقَةٍ فِي قَلْبِهِ أَنْ تَنْزُلَا
Artinya:
“Maka hendaklah menghiasi pada zahirnya yang jelas dengan syariat untuk supaya hati terang benderang, dan lepas darinya kegelapan, supaya memungkinkan tarekat bisa memasuki hatinya.”
Jika tarekat dan hakekat itu bertumpu pada syariat maka wajib bagi serorang salik (pejalan ruhani) untuk menghiasi zahirnya dengan syariat itu, atau dalam kata lain syariat itu sebagai penerang hatinya dengan nur syariat (cahaya syariat) maka akan lepas daripadanya (dzulmatun) kegelapan maksiat karena sesungguhnya maksiat itu kegelapan yang naik kepada hati sebagaimana ketaatan adalah cayaha yang naik kepada hati.
وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ طَرِيْقٌ مِنْ طُرُقٍ يَخْتَارُهُ فَيَكُوْنُ مَنْ ذاَ وَاصِلَا
كَجُلُوْسٍ بَيْنَ اْلأَنَامِ مُرَبِّيًا وَكَكَثْرَةِ اْلأَوْرَادِ كَالصَّوْمِ وَالصَّلَا
وَكَخِدْمَةٍ لِلنَّاسِ وَالْحَمْلِ اْلخِطَبِ لِتَصَدُّقٍ بِمَحْصَلٍ مُتَمَوِّلَا                     
Artinya:
“Dan dari setiap ulama tasawuf itu memiliki tarekat dari tarekat-tarekat yang ia pilih, maka akan sampai (kepada Allah) dari memiliki perantaraan, yaitu seperti duduk di antara manusia dengan mengajar, dan sepeti memperbanyak aurod yaitu mislanya puasa dan Shalat (sunnah), dan juga seperti khidmah (memabntu) kepada manusia dan seperti membawa kayu bakar untuk disedekahkan dengan hasil modal yang ia dapatkan.”
Bahwasanya tarekat itu sangatlah banyak sebagaimana kita jumpai di masa sekarang, ada tarekat TQN (Tarekat Qadiriah dan naqsabandiah), tareka Sanusiah, tarekat Tijaniah dan lain-lain dari tarekat-tarekat yang ada di dunia. Semuanya adalah jalan yang menyampaikan seorang salik (pejalan ruhani) kepada Allah SWT, maka tarekat yang mana saja boleh kita anut, karena itu merupakan jalan menuju Allah.
Pengarang kitab menyebutkan beberapa cara bertarekat yaitu diantaranya ialah:
a.       Duduk di antara manusia dan memberikan pengajaran dan pendidikan untuk beribadah kepada Allah dan akhlak mulia.
 Imam Ghazali r.a berkata barangsiapa yang mengajar dan beramal, maka dia adalah orang yang diseru sebagai orang mulia oleh malaikat-malaikat langit, karena sesunggunya ia laksana sang surya yang menyinari apa yang ada di dunia, dan matahari itu bersinar dalam dirinya, dan laksana minyak misik yang bisa menjadikan wangi benda lain, sedangkan dirinya sendiri adalah wangi dst.
b.      Memperbanyak aurod atau berbagi kewajiban ibadah dari shalat, puasa, dan membaca al-qur’an dan bertasbih dan ini adalah dari derajat tajarrud (hanya)
dalam aspek ibadah dan dari tarekatnya orang-orang shaleh.
c.       Dan khidmah kepada masyarakat seperti menjadi pemuka agama, ahli tasawuf, ahli fikih.
Hal yang ketiga ini lebih utama daripada menjalankan ibadah sunnah semata, karena khidmah kepada masyarakat selain ibadah dia juga meolong sesema umat Islam. Berkata Syekh Abdul Qodir Jailani r.a: “Engkau tidak akan sampai kepada Allah ta’ala dengan qiyam lail (Shalat malam: tahjjud) dan tidak pula dengan puasa sunnah di siang hari, akan tetapi engkau akan sampai kepada Allah ta’ala dengan perilaku mulia terhadap manusia dan tawadhu’ (rendah hati), serta ketulusan dada (hati).”
d.      Membawa kayu bakar dan menjualnya kemudian hasil dari penjualan kayu bakar itu disedekahkan kepada orang yang membutuhkannya.
Hal yang keempat ini adalah ibadah sunnah yang dapat menyampaikan kita kepada Allah, karena dengan berkah doa-doa orang muslim yang kita bantu meringankan beban hidupnya.
Jika kita melihat Agama Islam yang diajarkan Allah kepada manusia malalui perantaraan Nabi Muhammad Saw, ialah ibadah yang bermula theosentris kepada Allah semata dan juga dibarengi dengan ibada antroposentris kepada menolong sesama manusia.
Contohnya ialah:
a.       Shalat kita memulai dengan takbir kepada Allah semata dan diakhiri dengan salam yang tidak lain itu adalah sebagai doa untuk semua umat Islam yang melaksanakan shalat.
b.      Puasa Ramadhan, dimulai dengan berpuasa sebulan penuh yang tidak lain ialah ibadah kepada Allah semata, dan diakhiri dengan zakat fitrah, yakni membantu sesama umat Islam.
Berbagai aspek peribadahan yang ada dalam agama islam, menerangkan bahwa tarekat (jalan menuju Allah) dalam menjalankan syariat itu bermula dari menyembah Allah (Theosentris) dan berujung pada ibadah sosial (Antroposentris).
Jadi jika demikian tarekat yang sesungguhnya ialah orang yang melaksanakan syariat itu sendiri dengan memurnikan ketaatan kepada Allah semata, kemudian dia juga hendaknya memperhatiakan aspek kemasyarakatan, atau berbaur dengan masyarakat, sebagaimana Rasulallah Saw, ia melakukan uzlah dan kembali kepada masyarakat untuk mengajarkan agama Allah SWT.
Bukan hanya orang yang berdiam diri di masjid tanpa berusaha untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, dan membantu sesama umat islam, akan tetapi beribadah yang sungguh-sunggu murni ketaatan kepada Allah dan menolong sesama manusia untuk beribadah kepada Allah semata.
Allah berfirman dalam al-Qur’an surah al-Maidah ayat 2:  
Artinya:
.........Saling tolong menolonglah kalian kepada ketaatan (ibadah) dan ketakwaan. Dan janganlah kalin salaing membantu terhadap perbuatan dosa dan permusuhan, dan bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah sangatlah keras siksaannya. (Q.S al-Maidah: 2).





 Imama Nawawi al-jawi menerangkan bahwa sesungguhnya tarekat yang menyampaikan kita kepada Allah atas tiga perkara (syariat, tharikat dan hakikat), yaitu dalam istilah syariat disebutkan: “ manjalankan segala hal yang diperintahkan dan menjauhi segala larangan adapun tharikat ialah mengikuti segala perbuatan Nabi dan mengamalkannya.” Hakikat ialah buah dari tarikat itu sendiri.
1 Surah Al-Bayyinah ayat. 5
2 Ulama Tasawuf pada abad 3 hijriah
3Imam Nawawi al-Jawi menerangkan bahwa syariat itu ibarat kapal laut yang dengannya bisa mencapai sebuah makasud tujuan dan keselamatan dari kebinasaan (tenggelam), sedangakan tarikat ialah seperti lautan yang di dalam lautan itu ada negeri tempat tujuan seperti tempat mutiara yang mahal. Tidak akan menemukan mutiara kecuali adanya hanya di lautan, dan tidak akan mencai lautan melainkan harus dengan bahtera (kapal laut).
4 Berkata al-Qusyairi: Wara’ adalah meninggalkan yang subhat samar-samar halal haramnya, al-Ghazali berkata: Wara’ adalah ada empat tingkatan, tingkat terendahnya adalah Wara’ adil yaitu meninggalkan setiap apa yang diharamkan melaui fatwa ulama fikih, yang mencakup seperti riba, muamalah yang merugikan, yang kedua ialah Wara’ Shalihin, yaitu meninggalkan perkara subhat, dan yang ketiga ialah Wara’ Muttaqin, yaitu meninggalkan hal yang tak bermudharat, karena takut ada mudharat, “Umar berkata: kita menghindari 17 perkara yang halal karena takut terjerumus kedalam keharaman”, yang keempat adalah Wara’ al-Shadiqin, yaitu meninggalkan sesuatu yang terlepas dari kelalaian.
5Artinya: “merupakan sebuah tanda islam seseorang itu telah bagus, ia mampu meinggalkan apa yang tidak ada gunanya”
6megah, indah, berharga itu hanyalah Allah S.W.T, wallahu ‘alam bil murod.
7 Imam Nawawi al-jawi menyatakan bahwa barangsiapa yang mecari mutiara tanpa melalui pelayaran dengan kapal (bahtera) dahulu, ia tidak akan mungkin mendapatkan mutiara tersebut, dalam hal ini kapal adalah syariat.
8 Imam Nawawi al-Jawi menyatakan bahwa hati itu ibarat raja, dan jasad serta segala anggota tubuh ibarat rakyatnya, hati ibarat bumi dan gerakan jasad adalah tumbuhan dan mata air serta kebun-kebun.

Selasa, 12 Februari 2013

Berikut adalah pertandingan yang bakal berlangsung malam dan dinihari nanti:

Real Madrid vs Getafe

Rayo Vallecano vs Real Betis

Barcelona vs Osasuna

Athletic Bilbao vs Atletico Madrid

Mallorca vs Malaga


Selasa, 29 Januari 2013

naruto colecction

SMILE NArutoo.

 JURUS SERIBU BAYANGAN....





NARUTO GOOD STYLES...

jaringan kabel ,jaringan wireless,&jaringan proxy




1.  Kabel Coaxial
Coaxial Merupakan kabel jaringan yang dilapisi dengan 2 tingkat isolasi. Pada isolasi yang pertama terdapat seraut konduktor yang berfungsi sebagai konduktor untuk mengurangi pengaruh elektromagnetik,isolasi yang kedua terdapat plastic yang berfungsi sebagai pelindung untuk menghindari goresan dari kabel.

2. Kabel Fiber optic
Merupakan kabel jaringan yang dibuat menggunakan bahan dari filamen glass.transmisi data menggunakan fiber optic lebih cepat karena Pengiriman  data  ditransmisikan oleh pulsa  cahaya  untuk mengindarkan kehilangan  data  yang  disebabkan  oleh interferensi listrik.

3. Kabel Unshield Twisted Pair(UTP)
                        Merupakan Kabel jaringan untuk menyalurkan jaringan internet,dan di dalam kabel UTP ini di dalamnya ada 8 helai kabel kecil yang berwarna-warni yang memiliki dua  kabel  yang  diputar  enam  kali  per-inchi,yang tidak dilengkapi shield(pelindung internal) untuk memberikan  perlindungan  terhadap  interferensi  listrik  ditambah  dengan  impedensi, atau  tahanan  listrik  yang  konsisten.kabel ini sangat umum digunakan banyak orang karena harganya murah.

4. Kabel Shield Twisted Pair(STP)
                        Merupakan Kabel jaringan yang sama seperti Kabel tetapi  kawatnya  lebih  besar  dan  diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori

Jaringan Wireless

Wireless atau wireless network merupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya. Pada dasarnya wireless dengan LAN merupakan sama-sama jaringan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya, yang membedakan antara keduanya adalah media jalur lintas data yang digunakan, jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data, sedangkan wireless menggunakan media gelombang radio/udara. Penerapan dari aplikasi wireless network ini antara lain adalah jaringan nirkabel diperusahaan, atau mobile communication seperti handphone, dan HT.

Wireless LAN
Wireless Local Area Network pada dasarnya sama dengan jaringan Local Area Network yang biasa kita jumpai. Hanya saja, untuk menghubungkan antara node device antar client menggunakan media wireless, chanel frekuensi serta SSID yang unik untuk menunjukkan identitas dari wireless device.

Mode Pada Wireless LAN
Tidak seperti pada LAN konvensional (kabel), pada Wireless LAN hanya terbagi ke dalam dua mode pemasangan (instalasi), yaitu mode add hock dan infrastruktur. Komunikasi Add Hock adalah sambungan komunikasi langsung antara masing-masing komputer/laptop dengan menggunakan media wireless. Penggunaan mode ini sama halnya dengan hubungan komunikasi point to multi point pada jaringan LAN konvensional. Masing-masing PC atau Laptop yang akan dihubungkan dengan mode add hock ini harus mempunyai SSID sebagai identitas dari PC yang akan digunakan untuk komunikasi dengan yang lainnya.
Pada komunikasi Add hock, tidak memerlukan access point untuk bisa saling berhubungan. Masing-masing host hanya harus memiliki transceiver serta receiver wireless untuk bisa berkomunikasi secara langsung.
Mode yang kedua adalah infrastruktur, dimana jaringan ini diperlukan sebuah akses point untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Keberadaan access point dimaksudkan untuk mentransmisikan data pada PC untuk jangkauan tertentu pada suatu area/wilayah. Pada mode infrastruktur ini dapat diperluas lagi menjadi jaringan Wireless LAN yang lebih besar dan kompleks dengan menambahkan beberapa Access Point pada titik-titik tertentu untuk memperluas jangkauannya.
Wireless LAN diperlukan ketika sebuah LAN konvensional tidak lagi bisa dikembangkan karena alasan tertentu, misal, sulitnya pengembangan model LAN konvensional karena keterbatasan tempat, ruang dan hal lainnya.

Komponen pada WLAN
Untuk bisa mengembangkan sebuah mode WLAN, setidaknya diperlukan empat komponen utama yang harus disediakan, yaitu :
  1. Access Point
Access Point akan menjadi sentral komunikasi antara PC ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringan yang dikempangkan milik sebuah korporasi pribadi. Access Point ini berfungsi sebagai konverter sinyal radio yang dikirimkan menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui perangkat WLAN lainnya untuk kemudian akan dikonversikan kembali menjadi sinyal radio oleh receiver.
  1. Wireless LAN Interface
Alat ini biasanya merupakan alat tambahan yang dipasangkan pada PC atau Laptop. Namun pada beberapa produk laptop tertentu, interface ini biasanya sudah dipasangkan pada saat pembeliannya. Namun interface ini pula bisa diperjual belikan secara bebas dipasaran dengan harga yang beragam. Disebut juga sebagai Wireless LAN Adaptor USB.
  1. Mobile/Desktop PC
Perangkat akses untuk pengguna (user) yang harus sudah terpasang media Wireless LAN interface baik dalam bentuk PCI maupun USB.
  1. Antena External, digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini bisa dirakit sendiri oleh client (user), misal : antena kaleng.

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Pada WLAN
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat membangun WLAN, seperti :
  1. Seberapa besar jaringan WLAN akan dibangun. Dalam hal ini, adalah melihat kebutuhan akan jaringan yang akan dibangun nantinya. Jangan sampai pembangunan WLAN memakan biaya yang besar, sementara penggunaannya hanya terbatas untuk beberapa client saja. Meski bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang, akan tetapi akan jauh lebih bijak jika hanya untuk menghubungkan beberapa PC/Laptop menggunakan media komunikasi Add Hock (peer to peer)
  2. Sistem keamanan. Sistem keamanan ini penting dalam sebuah jaringan WLAN. Sebab WLAN merupakan sebuah jaringan yang rentan terhadap serangan dari luar karena komunikasinya menggunakan sinyal radio/gelombang yang bisa ditangkap oleh client ‘x’ pada area-area tertentu. Sistem keamanan ini penting karena jalur komunikasi data bisa saja berisi data-data rahasia dan penting, sehingga orang tidak bisa masuk kecuali melalui ijin akses yang telah distandarkan.
  3. Koneksi yang akan dikembangkan. Meskipun secara umum, akses point mampu menampung hingga ratusan klien dibawahnya, akan tetapi secara prosedur, para vendor penyedia piranti akses point merekomendasikan belasan hingga 40-an client yang boleh terhubung dalam sebuah layanan WLAN. Hal ini berpengaruh pada tingkat kecepatan dan pembagian hak akses pada jaringan yang tersedia.
 JARINGAN PROXY
Proxy saat ini menjadi hal yang sudah umum bagi pengguna internet. Pengguna internet, khususnya di tanah air memang sudah semakin banyak dan semakin mengerti tentang internet. Proxy ini adalah salah satu bentuk layanan internet yang memudahkan aktivitas berselancar di dunia maya yang mana sudah menjadi budaya dalam berbagai bidang kehidupan manusia dewasa ini. Pengertian proxy adalah suatu server yang menyediakan layanan untuk meneruskan setiap permintaan kita kepada server lain di internet. Dengan proxy, maka identitas komputer anda berupa IP menjadi tersembunyi dikarenakan yang dikenali server yang direquest adalah IP dari server proxy anda. Proxy ini pada umumnya digunakan untuk kegiatan menyembunyikan identitas atau untuk menghindari pemblokiran akses ke suatu server.
pengertian proxy
Penggunaan jejaring sosial adalah salah satu contohnya. Banyak pekerja kantoran dan mahasiswa yang tidak bisa mengakses jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter di lingkungan kantor atau kampus jika menggunakan koneksi gratis dari tempat tersebut. Hal ini merupakan kebijakan dari pemilik koneksi, dalam hal ini kantor dan kampus supaya tidak adanya penyalahgunaan atau pecahnya konsentrasi bekerja dan belajar karena sibuk berjejaring sosial. Untuk mengakali pembatasan itu, maka digunakanlah proxy, dimana akan terlihat dari server kantor yang mengatur lalu lintas data, request yang anda lakukan adalah menuju server proxy, bukan server Facebook atau Twitter sehingga tidak akan ada pembatasan akses.
Dengan menggunakan proxy, maka topologi jaringan anda berubah. Semua paket data dari komputer anda tidak langsung menuju server yang diinginkan, namun menuju server proxy. Gambarannya adalah sebagai berikut:
Request/Permintaan
Komputer anda => Router Kantor/Kampus => Proxy => Server yang dituju
Reply/Tanggapan
Server yang dituju => Proxy => Router Kantor/Kampus => Komputer anda
Oleh karena hal ini, router kantor tidak mengerti bahwa sebenarnya paket data yang anda kirim menuju server lain, bukan proxy.
Selain itu, internet memiliki banyak kegunaan yang iantaranya bergaul di jejaring sosial, jual beli online, mencari lowongan pekerjaan, berbagi pengetahuan, ngeblog, mendownload file audio dan video, kuliah online dan lain sebagainya. Namun ada kalanya beberapa pengguna mengalami gangguan pada koneksi, terutama pada IP yang digunakan. Ada suatu keadaan dimana IP yang digunakan ditolak oleh suatu server karena berbagai hal. Salah satu cara untuk tetap bisa mengakses server tersebut adalah dengan menggunakan proxy. Ini adalah keuntungan proxy secara eksternal yang mana server yang anda tuju tidak mengetahui alamat IP anda yang asli. Alamat IP yang terdeteksi pada server yang dituju adalah alamat IP dari proxy, bukan milik anda karena secara teknis anda “diwakili” oleh proxy. Oleh karena itu server yang dituju tersebut mengijinkan anda untuk mengaksesnya. (iwan)